Koleksi Sajak



Kukunjungi perpisahan
siur perjalanan
liku pengalaman.

Pernah dahulu luka
kakiku berdarah
meniti kerikil pertemuan.

Pendesit rentak diri
bersenandung dengan rintih
berladung, derunya menjauh
terseret dan tercebis
kala pamit yang pedih.

Mawar sejarah
teladan gundah
indahnya berpulang pada pasrah
pahit air mata
tertib nasib
berkaca atau terluka.

Kukunjungi perpisahan
malar perjalanan mahar pengalaman




Guru Oh Guru

BERBURU ke padang datar
Dapat rusa belang kaki
Berguru kepala ajar
Ibarat bunga kembang tak jadi
(dedikasi kepada Hari Guru dan guruku tercinta)
Dialah pemberi paling setia
Tiap akar ilmu miliknya
Pelita dan lampu segala
Untuk manusia sebelum jadi dewasa.

Dialah ibu dialah bapa juga sahabat
Alur kesetiaan mengalirkan nasihat
Pemimpin yang ditauliahkan segala umat
Seribu tahun katanya menjadi hikmat.

Jika hari ini seorang Perdana Menteri berkuasa
Jika hari ini seorang Raja menaiki takhta
Jika hari ini seorang Presiden sebuah negara
Jika hari ini seorang ulama yang mulia
Jika hari ini seorang peguam menang bicara
Jika hari ini seorang penulis terkemuka
Jika hari ini siapa sahaja menjadi dewasa;
Sejarahnya dimulakan oleh seorang guru biasa
Dengan lembut sabarnya mengajar tulis-baca.

Di mana-mana dia berdiri di muka muridnya
Di sebuah sekolah mewah di Ibu Kota
Di bangunan tua sekolah Hulu Terengganu
Dia adalah guru mewakili seribu buku;
Semakin terpencil duduknya di ceruk desa
Semakin bererti tugasnya kepada negara.
Jadilah apa pun pada akhir kehidupanmu, guruku
Budi yang diapungkan di dulangi ilmu
Panggilan keramat "cikgu" kekal terpahat
Menjadi kenangan ke akhir hayat.

USMAN AWANG
1979





ILMU


Gedung khazanah berkunci
dalam bahtera di lautan
bukalah dengan kunci baca
dengan seru nama Allah
misteri karang terbongkar
bahtera dan laut bersatu
menjadi mutiara kata-kata
melimpah zahirnya ke pantai
dan ke belantara.

ilmu itu
permata yang hilang
dalam lumpur hitam
carilah dengan suluh baca
dengan seru nama Allah
cahaya faham berkilau
menyuluh sinar fikir
lumpur dan permata bertaut
menjadi hiasan kata-kata
menjernih bathin sampai ke hati
sampai ked jiwa.

Kita adalah pencari
di lautan dan di lumpur
tak pernah henti
ilmu itu adalah kehilangan
yang misteri
hanya menjadi milik
sesiapa yang menemuinya
dengan Izin-Nya.

Tanjong Malim
26 Sept. 2010
Dicatat oleh ABDUL HALIM ALIdi 7:32 PG





.

1 ulasan:

  1. Perpisahan mungkin sesuatu yang menyakitkan. Perpisahan juga mungkin suatu penawar.

    BalasPadam